Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) Tipe 3 Tahun 2023

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wiayah IV Jawa Barat Banten bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang menyelenggarakan program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) tipe 3 tahun 2023 di desa-desa yang berada di wilayah Kabupaten Sumedang. UNPAR mengirimkan 5 (lima) orang mahasiswa dengan komposisi 4 (empat) orang dari program studi Ekonomi Pembangunan dan 1 (satu) orang dari program studi Administrasi Publik. Untuk PTMGRMD kali ini, UNPAR ditempatkan di Desa Ujungjaya Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang selama 4 (empat) bulan bersama dengan 5 (lima) mahasiswa lain dari UNISBA. 3 (tiga) program yang harus dilakukan oleh para peserta mahasiswa, yaitu terkait dengan Pencegahan Stunting, Literasi Masyarakat Miskin Ekstrim, dan One Village One Product (OVOP). Selama 4 bulan menjalankan program, para peserta mahasiswa didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) UNPAR yaitu Bapak Jeffri Yosep Simanjorang, S.Kesos., M.Sos. dan 1 (satu) DPL lainnya dari UNISBA.

Untuk kategori OVOP, peserta mahasiswa yang ditempatkan di Desa Ujungjaya ini membuat inovasi pupuk organik dari limbah kotoran hewan ternak di Kecamatan Ujungjaya. Kebutuhan tersebut muncul berdasar dari wawancara secara langsung ke petani dan peternak di sejumlah titik di Kecamatan Ujungjaya. Dari hasil wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa para petani memiliki keresahan mengenai terjadinya kelangkaan pupuk, serta sulitnya birokrasi dalam pembuatan kartu tani yang terjadi di Desa Ujungjaya. Selain itu, para peserta mahasiswa juga memperoleh informasi jika di Desa Ujungjaya memiliki banyak peternakan yang limbah ternaknya tidak diolah dengan baik, sehingga para peserta mahasiswa berinisiatif untuk mengolah limbah ternak yang dihasilkan oleh peternakan menjadi sesuatu yang bermanfaat, yaitu pupuk organik.

Sebagai hasilnya, para peserta mahasiswa berhasil untuk membuat produk pupuk organik yang berupa pupuk padat dan pupuk cair. Produk pupuk organik yang dibuat oleh mahasiswa sudah melalui proses uji coba dengan cara penanaman tanaman jagung di lahan milik kantor Kecamatan Ujungjaya dan menghasilkan jagung manis yang berkualitas. Hingga saat ini, para petani padi, jagung, dan palawija sudah mulai menggunakan produk pupuk organik yang dihasilkan.

Untuk produksi, para peserta mahasiswa bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ujungjaya dengan harapan semua petani di tengah keterbatasan pupuk kimia dapat menggunakan pupuk organik karena penting bagi para petani untuk mengetahui jika pupuk organik jauh lebih baik dibandingkan dengan pupuk kimia. Terkait dengan pengembangan produksi, para peserta mahasiswa menyerahkannya kepada pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang memang sudah tertarik serta berencana untuk memproduksi pupuk organik tersebut. Mahasiswa berharap inovasi ini merupakan dapat memberikan sumbangsih terhadap masalah yang dihadapi oleh Desa Ujungjaya dan tentunya diharapkan dapat berkelanjutan. Untuk saat ini, BUMDes menjual pupuk organik dengan harga Rp 15.000,- untuk pupuk cair dan Rp 8.000,- per tiga kilogram untuk pupuk padat. Di sisi lain, Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman, juga berjanji Pemerintah Daerah setempat akan mengembangkan produk pupuk organik yang dihasilkan dalam program PTMGRMD ini dan diharapkan dapat diproduksi serta dipasarkan secara masal.

Melalui produk yang dihasilkan, para peserta UNPAR dan UNISBA yang ditempatkan di Desa Ujungjaya mendapatkan apresiasi berupa sepeda dari panitia pelaksana karena produk pupuk tersebut menjadi salah satu produk terbaik dari 3 (tiga) produk yang dipilih dari seluruh produk yang dihasilkan. Semoga pencapaian ini menjadi penyemangat agar mahasiswa UNPAR semakin berani berkarya sebagai bakti kepada masyarakat.

X