CIREBON, Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) dan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) berkolaborasi untuk memaksimalkan potensi Cirebon di bidang pariwisata. Kedua kampus tersebut telah melakukan sinergi dengan berbagai pihak terkait objek yang dapt dikembangan sebagai tempat wisata di Kota dan Kabupaten Cirebon diantaranya adalah Bundaran Kebumen, Kampung Arab Panjunan, Pecinan Pasar Kanoman, Desa Cirebon Girang dan Bakung Kidul Kabupaten Cirebon.
Hal ini tertuang dalam Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Arsitektur di Kota dan Kabupaten Cirebon Unpar – STTC.
Ketua STTC Adam Safitri mengatakan, seminar digelar dalam rangka pengabdian kegiatan masyarakat yang bekerjasama dengan Universitas Katolik Parahyangan, berkaitan dengan bagaimana melestarikan bangunan arsitektur maupun bangunan yang memiliki historikal sejarah yang perlu dijaga dan dilestarikan.
“Kami berkolaborasi untuk mempertahankan sekaligus melestarikan objek wisata sejarah, wisata religi dan potensi desa. Kerjasama ini diinisiasi untuk bagaimana mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, kenapa berkelanjutan karena perlunya pengembangan dari cagar budaya agar memiliki nilai historical yang tidak luntur,” katanya, Kamis (5/12/2024).
Ia melanjutkan, pengembangan potensi wisata dan potensi desa di Kota/Kabupaten Cirebon merupakan pengabdian kepada masyarakat antara Prodi Arsitektur STTC – Prodi Sarjana Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan.
“Momentum kerjasama ini perlu dipublikasikan yang hasil akhirnya dapat dimasukan ke dalam jurnal pengabdian masyarakat. Kerjasama ini berlangsung hingga sampai dengan yang ke-9 kali, tahun depan yang ke-10 tahun mudah-mudahan kita langgeng terus untuk berkomunikasi mengembangkan potensi Kota dan Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Sementara, Kaprodi Arsitektur STTC Nurhidayah mengucapkan terima kasih kepada instansi terkait yang memiliki komitmen kuat untuk berkolaborasi dan mengembangkan potensi di Kota/Kabupaten.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut mendukung serta berupaya merealisasikan rencana untuk mengembangkan potensi wisata religi, budaya, kuliner, serta potensi khas desa di kota maupun Kabupaten Cirebon,” katanya.
Ia mengaku, pengabdian kepada masyarakat walaupun ditempuh dalam waktu yang cukup singkat namun tetap efektif.
“Pengabdian kepada masyarakat yang kami lalui tentu sangat-sangat singkat tapi juga efektif dan efisien. Kami menggali data kemudian survei lapangan dan melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Mungkin ada beberapa Instansi yang belum kami koordinasikan,tetapi kedepan mudah mudahan kita dapat berkoordinasi dengan lebih baik,” ujarnya.
Ia berharap, seminar hasil pengabdian kepada masyarakat dapat membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Kota dan Kabupaten Cirebon.
“Mudah-mudahan informasi pemikiran kami dapat berguna untuk kepentingan bersama, harapan kami dari STTC selaku prodi arsitektur berharap bahwa kerjasama ini tidak terputus sampai dengan di sini,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kajur Arsitektur UNPAR Rahadhian mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan visi misi UNPAR salah satunya adalah mengangkat potensi lokal.
“Sebetulnya ini sesuai dengan visi misi UNPAR salah satunya mengangkat potensi lokal,” ujarnya.
(aboutcirebon.id)