Program Pendidikan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) merupakan kegiatan akademik yang menggabungkan kegiatan penguatan pengetahuan di ruang kuliah dengan praktik di kehidupan nyata. Program yang diinisisasi oleh Fakultas Filsafat UNPAR ini dihitung 3 SKS bagi setiap mahasiswa. Tahun ini kegiatan PPPM (P3M) kembali dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran yang meliputi Desa Batukaras, Desa Kertayasa, Desa Cintakarya dan SMK Bakti Karya dengan mengusung tema “Mewujudkan Pembangunan Masyarakat Kabupaten Pangandaran yang Mandiri, Rukun, dan Berkelanjutan Berbasis Potensi Lokal”. Sub topik spesifik meliputi Sekolah Sadar Bencana (SSB), Pengembangan Desa Wisata, Pengembangan Wisata Religi, dan Inovasi Sekolah Kejuruan berbasis Seni.
Fakultas Filsafat mengutus 20 mahasiswa yang tergabung dalam prodi Filsafat Humanitas/Integrated Arts, Filsafat Budaya, dan Filsafat Keilahian dalam Kegiatan P3M tahun ini. Sebelum diberangkatkan dan ditempatkan di desa/komunitas, mahasiswa dibekali dengan materi seperti Metode dan Teknik Penelitian, Etika Penelitian, Teori Interteritorial, Root Cause Analysis (RCA), SINDU dalam Konteks Pemberdayaan, dan Metode Partisipatory Rural Appraisal (PRA) selama 4 hari. Dosen penanggung jawab kegiatan, Willfridus Demetrius Siga, S.S., M,Pd., berharap kegiatan P3M tahun ini dapat mempertajam daya kreativitas dan kritis mahasiswa untuk menganalisis persoalan secara lebih spesifik dan menghasilkan rekomendasi dan solusi yang relevan bagi warga. Selain akan menghasilkan laporan akhir yang dipresentasikan sebagai Ujian Akhir Semester (UAS), kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan luaran sesuai skema Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Simbelmawa Kemendikbudristekdikti.
Persiapan yang baik memastikan bahwa penelitian dijalankan sesuai dengan standar etika yang berlaku dan melindungi hak dan kesejahteraan subjek penelitian. Mahasiswa belajar untuk mengembangkan rasa empati dan ketajaman dalam mengidentifikasi setiap masalah ketika berada di tengah masyarakat dengan segala dinamikanya. Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisasi masalah, merumuskan masalah, dan memberikan rekomendasi aksi berdasarkan data dan infomasi. Kecenderungan untuk pengambilan keputusan yang bersifat asumtif, bias, dan prasangka diminimalisir dengan partispasi mahasiswa di tengah hidup sosial yang kompleks. Para mahasiswa juga dibekali pula dengan prosedur pengumpulan data yang mencakup teknik wawancara, focus group discussion (FGD), dan menyusun instrumen observasi. Materi pembekalan diisi oleh para dosen dan pendamping antara lain, Prof. Pius Suratman Kartasasmita, Drs., M.Si., Ph.D. dan Jeffri Yosep Simanjorang, S.Kesos., M.Sos. (Dosen Administrasi Publik), Theo Frids Hutabarat, S.Sn., M.Sn., Yustinus Ardhitya, S.T., M.Sn. dan Willfridus Demetrius S.S., M.Pd. (Dosen Fakultas Filsafat), Salomo Marbun dan Yosep Subay (Caritas Bandung).
Program ini memang bukan sebagai sarana rekreasi, namun tetap perlu joyful dan bertanggungjawab atas diri sendiri dan atas tugas-tugas akademik yang menjadi target bagi para mahasiswa. Prof. Pius Suratman dalam materi SINDU dan Pemberdayaan mengingatkan mahasiswa untuk selalu bangga membawa nama UNPAR dan bertanggung jawab membawa nama UNPAR selama kegiatan ini. Dekan Fakultas Filsafat, Dr.theol. Leonardus Samosir dalam dalam acara wejangan singkatnya sebelum pemberangkatan ke Pangandaran, berpesan kepada para mahasiswa agar selalu dan senantiasa ‘selamat’. Selamat ketika berangkat dan kembali ke kampus, selamat selama berada di desa, dan perlu ‘selamati’ hal yang seharusnya dilakukan selama kegiatan P3M. Terima kasih kepada Caritas Bandung, Prodi Adminisrasi Publik FISIP UNPAR, Keuskupan Bandung, dan Keuskupan Bogor atas dukungan materi pembekalan maupun pendanaan. Kegiatan ini akan berakhir pada Sabtu, 03 Agustus 2024.
(Antonio Julio Putra – Mahasiswa Fakultas Filsafat/Peserta P3M)