Implementasi Kolaborasi Pentahelix di Kang Raling Selaawi

Kampung Cilanjung, Desa Selaawi, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut mendadak ramai dan seru pada Jumat, 27 September 2024 lalu. Sebanyak 25 mahasiswa dan 15 dosen dari FISIP Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) melakukan bakti desa dan berbaur dengan masyarakat desa. Mereka melakukan 3 kegiatan sekaligus berupa, penanaman pohon pucuk merah dan bunga matahari sepanjang jalan menuju kampung ramah lingkungan Cilanjung mulai dari Gapura, clean up area dan belajar grafting anggur.

Setelah salat Jumat, kegiatan  dilanjutkan dengan Acara Peresmian  Green House bantuan dari FISIP UNPAR dan Bank Sampah dari DLH Kabupaten Garut. Berdirinya Green House ini merupakan bentuk  apresiasi untuk kampung Cilanjung yang sudah berhasil membuat model pengelolaan sampah berkelanjutan dan terintegrasi pada Program Kampung Ramah Lingkungan DLH Kabupaten Garut.

Program kampung ramah lingkungan (Kang Raling) merupakan  program peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dan perbaikan lingkungan dengan membangun model pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat kawasan setingkat RW. Ketua pengabdi dari kegiatan Pengabdian Masyarakat FISIP UNPAR Theresia Gunawan menyampaikan pihaknya sudah mendampingi masyarakat Cilanjung sejak 2019, melalui kolaborasi dengan ASTRA lewat program Kampung Berseri Astra, Cilanjung.

FISIP UNPAR juga didampingi oleh DLH Kabupaten Garut dalam menyelesaikan masalah sampahnya lewat program Kang Raling (Kampung Ramah Lingkungan). Cilanjung berhasil membuktikan kekonsistennya dalam pengelolaan sampah dalam berbagai bentuk inovasi dan kreatifitasnya seperti mengolah sampah organik menjadi kompos, POC, eco enzyme dan MOL.

Kang Raling Cilanjung juga pandai membuat media tanam anggur dan berhasil membududayakan anggur impor, produk lainnya adalah sekam bakar, kohe fermentasi, kerajinan daur ulang dan sebagainya.

Pj. Dekan FISIP UNPAR Orpha Jane ikut hadir dan memberi apresiasi pada Masyarakat Cilanjung dan berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. “Hal ini sangat sesuai dengan semboyan yang UNPAR punya yaitu Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang berarti Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan Kepada Masyarakat,” kata Theresia dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Cakrawala, 30 September 2024.

Sementara Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut Bubu Burhanudn Apip menceritakan bahwa DLH Kabupaten Garut baru bisa melayani 13 kecamatan dari 42 kecamatan yang ada. Desa Selaawi termasuk yang tidak terlayani sehingga sampah plastik banyak berakhir di Sungai, sawah dan jalan. RW 07 kampung Cilanjung melalukan perubahan dengan membuat sistem pengelolaan sampah. Perubahan ini tidak bisa dilakukan sendirian, perubahan perlu  dilakukan bersama-sama dengan banyak pihak dan Cilanjung membuktikan dengan kolaborasi memungkinkan suatu masyarakat untuk dapat terus maju dan berkembang. “Untuk itu DLH memberi apresiasi dalam bentuk bangunan bank sampah,” kata Bubu.

Kehadiran DPMD Provinsi Jawa Barat Bapak Firman Nurtafiyana, yang juga Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat) menguatkan bahwa Pembangunan Desa di Garut bisa menjadi contoh bagi desa-desa di Jawa Barat, dengan jumlah desa terbesar Garut. Sekretaris Jendral Gerai Berdesa Tri Budhi menambahkan bahwa Kampung Ramah Lingkungan di kampung Cilanjung Desa Selaawi ini merupakan bentuk perwujudan kolaborasi Pentahelix A-B-C-F-G-M, dengan keterlibatan berbagai pihak, antara lain FISIP UNPAR  dan LPPM UNPAR sebagai Akademisi (A)  dengan dukungan ASTRA sebagai pebisnis (B), Dukungan komunitas (C) dari GSSI dan KSM Cilanjung. Dari pemerintah (G) yaitu DPMD Provinsi Jawa Barat  dan  DLH Kabupaten GARUT lewat para Fasilitator DLH Kabupaten Garut dan Media

Koordinator fasilitator Kang Raling Martini Tapran menceritakan bahwa keberhasilan Program Kampung Ramah Lingkungan (Kang Raling) salah satunya adalah dukungan pendampingan DLH pada kelompok masyarakat sehingga Masyarakat paham akan sistem pengelolaan sampah yang benar dan berkelanjutan. Keberhasilan Program Kampung Ramah Lingkungan (Kang Raling) di kampung Cilanjung Desa Selaawi yang menjadi salah satu Desa Binaan Unpar dan DLH ini ditandai dengan pencapaian beberapa hal :

  1. Keberhasilan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa dalam pengelolaan dan pengolahan sampah.
  2. Pembangunan instalasi untuk pengolahan sampah organik dari Kotoran Hewan menjadi Biogas.
  3. Pembangunan Rumah Tungku Pembakaran untuk pengolahan sampah residu.
  4. Pengembangan Bank Sampah untuk pengelolaan sampah anorganik guna menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis.
  5. Kebun Anggur dalam Instalasi Green House yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha ekonomi masyarakat.
  6. Berbagai kreatifitas dan inovasi lainnya.

Dengan pencapaian tersebut sangat diharapkan Desa Selaawi di Kabupaten Garut dapat dijadikan model percontohan  Desa Inovatif (Best Practices) dalam hal penangan persampahan secara terintegrasi dan terpadu di Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat, yang dapat direplikasikan pada desa-desa lainnya di Garut dan Jawa Barat.

Irvan Sjafari – Cakrawala.co

Sumber: https://www.cakrawala.co/lingkungan/77513641459/implementasi-kolaborasi-pentahelix-di-kang-raling-selaawi?page=all

X